Posted by : Unknown
Rabu, 23 Oktober 2013
MULA DAN KANDHA (Umbi dan Rimpang) |
(Umbi dan Rimpang)
Oleh: Ngurah Nala
Universitas Hindu Indonesia
Selain buah, umbi dan rimpang atau mula dan kandha dan tanaman tertentu banyak pula yang dipergunakan sebagai bahan ramuan obat. Semua umbi dan rimpang yang belum tua, dipanen tidak pada musimnya, terlalu tua, penyakitan, telah dimakan parasit, tumbuh merana atau tidak baik, sebaiknya tidak dipergunakan sebagai bahan ramuan obat. Bila dipaksakan untuk dipergunakan, khasiatnya akan jelek atau sudah menurun.
Ada banyak sekali rimpang dan umbi tumbuh-tumbuhan yang disebutkan dalam kitab Ayurveda yang dapat dipergunakan sebagai bahan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi yang akan diuraikan hanya beberapa diantaranya yang telah diketahui jenis tanamannya dan mudah diperoleh di Indonesia.
RASONA
(Bawang Putih)
Rasona atau bawang putih (Bali : kesuna) mempunyai kisah tersendiri tentang terjadinya di bumi ini. Menurut ceritra ketika burung Garuda yang ditugaskan oleh para Dewa untuk membawa air amrtha atau air suci dan Keinderaan, ada beberapa dan air suci ini yang menetes ke bumi. Butiran air suci ini kemudian tumbuh menjadi tanaman. Tanaman ini memiliki umbi atau mula yang warnanya putih mengkilat bak tetesan air suci. Tanaman ini kemudian diberi nama rasona. Kata rasona ini terdiri dan dua buah kata, yakni rasa dan uma. Rasa bermakna rasa dan una berarti tanpa. Sehingga rasona diartikan sebagai tumbuhan yang tanpa (una) memiliki salah satu dan enam buah rasa (sad rasa), yakni tanpa rasa amla (asam). Tanaman rasona ini hanya memiliki lima buah rasa. Kelima rasa ini masing-masing mempunyai tempatnya sendirisendiri. Rasa katu (pedas) terdapat di umbi lapis atau akarnya, rasa tikta (pahit) terdapat di daunnya, rasa kasaya (sepet) terdapat di batangnya, rasa lavana (asin) terdapat pada ujung batangnya dan rasa svadu (manis) terdapat pada bijinya.
Dan bagian tanaman rasona ini, hanya umbinyalah yang paling banyak dipergunakan sebagai bahan ramuan obat. Umbi lapis dan rasona atau bawang putih memiliki rasa dan vipaka katu serta guna usna dan halus. Umbi ini merupakan bahan ramuan yang banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Umbi rasona dapat dipergunakan untuk brhmana (meningkatkan nafsu makan), vrsya (aprodisiaka, meningkatkan nafsu seksual), menurunkan panas badan, karminatif (obat untuk mengeluarkan angin dari perut, obat perut kembung) dan laksatif (obat menceret, diare). Selain itu umbi kesuna dapat juga dipergunakan untuk pengobatan patah tulang (asthi bagna), tenggorokan sakit, meningkatkan unsur pitta, darah, kekuatan, intelek, ketajaman penglihatan, awet muda, mengobati hrdroga (penyakit jantung), Jima jvara (demam kronik), kuksi sula (sakit menusuk-nusuk atau kolik di daerah anggul), vibandha (sembelit, konstipasi), aruci (tak ada nafsu makan), kasa (batuk), sopha (eodema, busung, bengkak), durnaman (benjolan), kustha (sakit kulit, termasuk kusta), anala sada (menekan kekuatan pencernaan), jantu (infeksi parasit, cacingan), sami rana (meningkatkan unsur vatta), svasa (sesak napas) dan dapat pula meningkatkan unsur kapha.
Bagi mereka yang biasa minum alkohol, makan daging dan makanan yang rasanya asam, arnat bermanfaat bila disertai dengari makan rasona. Jika sedang dalam menjalani pengobatan dengan rasona, sebaiknya menghindari melakukan aktivitas olahraga, berjemur di sinar matahari, marah, minum air berlebihan, minum susu dan gula.
PALANDU
(Bawang Merah)
Bawang merah atau palandu khasiatnya hampir sama dengan rasona atau bawang putih. Bawang ini bermanfaat untuk menurunkan unsur kapha dan vatta, tetapi tidak mampu menaikkan unsur pitta secara berlebihan. Palandu ini memiliki guna usna, tetapi tidak terlalu panas, serta mempunyai rasa dan vipaka svadu (manis).
Sering campuran ramuan bawang merah ini dipergunakan untuk meningkatkan kekuatan (bala) dan sebagai perangsang nafsu makan (rucya).
KAKAMACI
(Kentang)
Kentang atau kakamaci memiliki sifat guna usna (panas) yang tidak begitu tinggi, dengan potensi virya shita (dingin). Kentang ini dapat dikonsumsi sebagai makanan, amat bermanfaat untuk menurunkan ketiga unsur tri dosha dan juga sebagai obat peningkat nafsu birahi serta untuk obat awet muda.
ARDRAKA
(Jahe)
Jahe atau ardraka, rimpangnya dapat dipergunakan untuk menurunkan unsur kapha dan vatta, serta untuk memperbaiki suara. Sering juga dipergunakan untuk mengobati vibandha (sembelit), anaha (menghambat gerakan udara di perut) dan sula (sakit kolik). Rimpang jahe ini memiliki rasa katu (pedas), guna usna (panas). Dapat dipergunakan untuk menambah nafsu makan serta bermanfaat pula sebagai aprodusiaka dan tonikum atau penguat jantung.
Air perasan dari rimpang jahe dapat dipergunakan untuk obat sembelit yang diakibatkan oleh unsur vatta dan kapha.
Ardraka sebaiknya jangan diberikan kepada orang yang menderita penyakit kustha, pandu (anemia), krechra (disuria, sukar kencing), rakta pitta (bercak darah), jvara (demam) vrana (ulkus) dan daha (sensasi terbakar). Kontra indikasi atau jangan mempergunakan ramuan obat jahe ini terutama pada musim semi dan panas.
ARDRIKA
(jahe Pahit)
Ardrika adalah sejenis jahe yang memiliki rasa tikta (pahit) dan rasa svadu (manis). Jahe jenis ini dapat dipergunakan sebagai obat untuk mutrala (diuretika, pelancar kencing) dan rakta pitta (bercak darah di berbagai bagian tubuh).
NISA
(Kunir)
Bagian dan tanaman kunir atau nisa biasanya yang dipergunakan sebagai obat adalah kandha atau rimpangnya. Rimpang kunir dapat dipakai untuk mengobati penyakit pandu (anemia, kurang darah), meha (gangguan kencing), tvagdosa (penyakit kulit), krmi (cacingan). Ramuan obat yang mengandung rimpang kunir dapat menurunkan unsur kapha dan pitta. Dapat pula dipakai untuk mengobati penyakit sotha (eodema), kandu (gatal), kustha (gangguan pada kulit) dan vrana (ulkus, borok). WHD No. 453 Oktober 2004
sumber:http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=968&Itemid=80